Tuesday, May 22, 2012

Tentang Agama Hindu


Agama Hindu adalah agama yang tertua di dunia yang masih hidup dan berkembang serta mempunyai pengaruh yang amat luas pada seluruh aspek kehidupan manusia. Walaupun agama ini telah berkembang sejak 5000 tahun sebelum masehi, namun ajaran dan alam pikirannya masih tetap relevan dalam abad modern ini.

Sebagai agama di dunia yang telah tua usianya, dengan adanya perkembangan dunia selama kurun waktu 5000 tahun itu tentunya banyak mengalami proses perkembangan dan pengadaptasian yang patut mendapat perhatian untuk kita kaji terutama karena kemampuan beradaptasi dengan alam lingkungannya. Karena adanya bentuk budaya, geografis, kurub waktu yang panjang agama Hindu menampilkan wajahnya berbeda beda tetapi secara prinsip intinya sama.

Agama Hindu adalah agama yang mengajarkan yang universal. Ia memberikan kebebasan kepada penganut-penganutnya untuk menghayati dan merasakan sari sari ajarannya. Sedangkan penganutnya tidak saja menghafalkan apa yang diajarkan oleh kitab sucinya, tetapi menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Karena kebebasan untuk mengalami rasa agama, maka agama Hindu adalah agama yang dirasakan oleh seluruh lapisan penganutnya.

Dengan sifatnya yang universal maka agama Hindu bukanlah agama untuk suatu golongan atau suatu bangsa. Ia adalah agama untuk siapa saja yang bersedia mengamalkan ajarannya.

Penganut penganut ajaran agama Hindu adalah penganut penganut yang menikmati hidup ini dengan gairah, dunia dengan suka dan dukanya. Orang harus menerima kenyataan dunia sebagai ini sebagai mana adanya, mengikuti hukum hukumnya dan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dengan membebaskan dirinya dari permusuhan.

Penganut agama Hidu menerima dunia ini dengan segala sifat keduniawiannya, dunia dengan keindahannya, dunia dengan adanya tempat bertengkar dan bergembira. Ajaran agama Hindu memanusiakan manusia dan mengangkat martabat manusia menjadi makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Karena agama Hindu mengajarkan yang universal, maka ia selalu segar sepanjang masa. Ia selalu mengajarkan kebenaran. Peredaran zaman tidak menyebabkan ia tua. Penganut penganutnya dapat menjadi tua atau mati, namun yang muda akan menggantikannya. Pada yang muda agama Hindu mekar dengan kemudaannya, seperti biji yang merekah tumbuh dari sebatang pohon yang sudah tua.

Pada yang muda ia mendapat tenaga baru untuk tumbuh. Dengan demikian ajaran agama Hindu tumbuh mengikuti beredarnya zaman dengan tenaga baru dan nafas yang segar.

Agama Hindu mengajarkan kebenaran yang universal sehingga perubahan-perubahan zaman tidak menjadi rintangan baginya. Tetapi agama Hindu menerima perubahan zaman, menggunakan sarana kemajuan zaman seperti teknologi, ilmu pengetahuan dan sejenisnya. Pada setiap zaman ia mengambil tenaga baru dan nafas baru untuk pertumbuhannya. Akibatnya ia tidak kehilangan tenaga walaupun ia ada dan berkembang dari kurun waktu yang sangat lama. Perubahan telah berulang kali dilalui oleh agama Hindu, namun ia tidak pernah kehilangan identitas. Bentuk pelaksanaannya dapat berubah, namun jiwanya tetap sebagai semula. Agama Hindu mendasarkan ajarannya kepada; keyakinan akan adanya Tuhan YME, adanya atman, karmaphala, punarbhawa, dan moksa. semua ini merupakan identitas agama Hindu. Dalam pelaksanaanya dasar dasar kepercayaan ini menjelma menjadi berbagai bentuk, sehingga penampilan satu tempat dengan tempat yang lainnya bentuk itu sering kali tidak sama.
Tuhan YME dipuja dalam berbagai manifestasiNya akibatnya panggilan untuk Beliau pun bermacam-macam pula. Ia dipanggil Brahma, Wisnu, Siwa, Indra, Wayu, Sang Hyang Widhi, Mahadewa, dan banyak lagi nama yang diberikan untuk-Nya. Ia dipuja oleh para petapa, petani, pedagang, dan oleh semua orang dengan berbagai macam cara atas dasar dharma.

Dharma ialah segala yang mendukung manusia untuk mendapatkan kerahayuan. Dengan demikian dharma mengandung kebajikan, kebenaran, dan hukum. Ajaran agama Hindu berlandaskan dharma. karena itulah disebut Sanatana Dharma, yang artinya ajaran yang abadi. Karena landasannya dharma, maka agama Hindu menuntun orang untuk mendapatkan kerahayuan dalam Hidup ini.

Ini berarti agama Hindu membawakan ajaran pelepasan dari ikatan duka yang selalu merupakan ciri dari hidup ini. Barang siapa yang mengamalkan ajarannya dengan sungguh sungguh ia dilepas dari ikatan duka dunia ini. Orang yang dapat melepaskan diri dari ikatan dunia ini mencapai kelepasan abadi. Inilah yang disebut moksa yang merupakan tujuan akhir hidup penganut umat Hindu.

sumber: Penuntun Belajar Agama Hindu 1 untuk SMU kelas 1 - Ganeca Exact Bandung